Menteri BUMN Erick Thohir bakal menggelar rapat evaluasi asus kebakaran Depo Pertamina Plumpang Kantor Pertamina, Jakarta pada Senin (6/3/2023) sore ini.
Sebagaimana diketahui, kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang membuat 18 warga meninggal dunia. Adapun ratusan orang lainnya mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut.
“Kalau saya nanti sama Pertamina ada rapat jam 16.00 WIB ya mengenai Plumpang,” ujar Erick saat ditemui di Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin (6/3/2023). bulan).
Erick menuturkan rapat digelar tersebut seusai dirinya telah melakukan rapat bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Kemarin sudah rapat sama gubernur DKI ada Pak Menko, nah hasil rapat kemarin masing-masing institusi memfollow up ke masing-masing institusi dulu,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka dua opsi usai kebakaran pipa Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat, (3/3/2023).
Dua opsi tersebut yakni relokasi warga di sekitar Depo Pertamina Plumpang yakni wilayah Tanah Merah atau relokasi Depo Pertamina.
“Bisa saja Plumpang nya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser, direlokasi,” katanya.
Pasalnya menurut Presiden Depo Pertamina merupakan zona berbahaya yang harus jauh dari pumukiman penduduk.
“Karena di memang zona yang bahaya. Tidak bisa lagi ditinggali, tapi harus ada solusinya,” katanya.
Bila warga yang direlokasi, maka kata presiden wilayah yang ditinggalkan sekarang akan menjadi buffer zone Depo Pertamina.
Presiden meminta jajarannya untuk membuat keputusan cepat apakah warga yang direlokasi atau Depo Pertamina yang dipindahkan.
“Saya akan segera memutuskan sehari dua hari ini oleh Pertamina, Gubernur DKI agar solusinya menjadi jelas. Tetapi memang zona dari harusnya zona air. Entah dibuat sungai entah dibuat, harus melindungi dari objek vital yang kita miliki karena barang-barang didalamnya barang-barang yang sangat bahaya untuk berdekatan dengan masyarakat, apalagi dengan pemukiman penduduk,” katanya.
Presiden Menegaskan bahwa dua opsi tersebut masih terbuka. Yang pasti kata Presiden dalam membuat keputusan jajarannya harus mencari solusi, baik itu untuk Pertamina maupun warga sekitar.
“Ini yang baru nanti dibicarakan, makanya ada pilihan-pilihan, ada opsi-opsi, apakah deponya yang digeser, apakah masyarakatnya yang digeser. Kalau pemadam api tanahnya di mana. Tapi harus segera ditemukan solusinya,” pungkasnya.
Data BPBD DKI Senin (06-03-2023) hingga pukul 06.00 WIB, tercatat jumlah pengungsi sebanyak 214 jiwa.
Rinciannya Kantor PMI Jakarta Utara sebanyak 186 jiwa di RPTRA Rasella berkurang 12 jiwa, sehingga menjadi 28 jiwa.
Adapun, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga pukul 06.00 WIB, korban meninggal berjumlah 18 jiwa.
Selanjutnya 37 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di rumah sakit.
Rinciannya di RSCM 1 jiwa, RSPP 24 jiwa, RS Pelabuhan 3 jiwa, RSUD Tugu 1 jiwa, RSUD Koja 1 jiwa, RS Yarsi 2 jiwa, RS Firdaus 1 jiwa, RS Pertamina Jaya 2 jiwa in dan RS Pekerja 2 jiwa.